Upayakan Peningkatan Produksi Jagung, Ini Langkah Kementan

Upayakan Peningkatan Produksi Jagung, Ini Langkah Kementan


Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Maman Suherman mengakui bahwa di sektor tanaman pangan masih banyak hal yang terus untuk dibenahi, salah satu di antaranya adalah pada komoditas Jagung. Kementan sudah menyadari untuk mengatasi persoalan ini sejak awal tahun 2016 dengan meluncurkan berbagai upaya baik pada sisi produksi maupun penanganan pasca panen dan pasar.

“Banyak upaya-upaya konkrit yang dilakukan pihak Kementan pada saat ini untuk untuk bisa mengatasi masalah-masalah yang ada di sektor pangan khususnya komoditas jagung tanah air,” demikian kata Maman Suherman saat ditemui Jitunews.com seusai diskusi INDEF yang bertajuk “mengakhiri kontroversi impor Jagung dan Kedelai,” di Jakarta Kemarin, Senin (25/4).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sejak awal tahun 2016, berbagai langkah yang diambil oleh Kementan untuk mengatasi permasalahan ini di antaranya adalah mendorong penggunaan benih jagung hibrida yang telah dibuktikan mampu meningkatkan produktivitas mencapai 7-8 ton/ha.

Sementara untuk meningkatkan efisiensi produksi, Kementan telah meluncurkan bantuan alat dan mesin pertanian, baik alat tanam maupun panen (corn picker). Melalui pemanfaatan mesin tersebut, biaya produksi dapat ditekan hingga 20-30% dibanding manual.

Pada sisi pasca panen dan pasar, berbagai upaya penanganan pasca panen juga terus dilakukan pembenagan, termasuk pengadaan fasilitasi pemipil, pengering dan silo pada tingkat Gapoktan.

Sementara untuk penanganan pasar difokuskan pada upaya meningkatkan serapan jagung pipilan pada industri pakan, dengan target 100% kebutuhan industri pakan harus dapat dipasok oleh jagung lokal. Pada tahap ini langkah yang paling tepat untuk diterapkankan adalah mendorong contract farming antara Gapoktan dan industri pakan.

http://www.jitunews.com/read/37203/upayakan-peningkatan-produksi-jagung-ini-langkah-kementan


0 Komentar

Tulis Komentar