Subsidi Beras Premium untuk Pangkas Rantai Perdagangan

Subsidi Beras Premium untuk Pangkas Rantai Perdagangan


Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Gardjita Budi mengatakan pemerintah memberikan subsidi  Beras Premium 7.500 untuk memangkas rantai perdagangan beras.

Subsidi yang diberikan berupa peralatan dan mesin, pengemasan, transportasi. Saat ini, Kementan telah mengalokasikan dari APBN untuk memberikan subdisi sekitar Rp 200 miliar.
Diharapkan subdifi bisa menekan harga beras premium yang harganya selalu di atas Rp 8.500 – Rp 9.000 per kilogram. Bahkan berdasarkan pengamatan “PRLM” harga beras premium di pengecer mencapai Rp 11.000 per kg.
 
“Alokasi dari APBN untuk subdisi sekitar Rp 200 miliar”
Padahal beras tidak semahal itu. Mulai Januari pasar induk beras di Jawa mengalami sudah kelebihan pasokan, namun riilnya beras di pasar masih mahal. Sementara Bulog hanya menguasai 7 persen dari produksi beras nasional.
“Dengan subsidi dari pemerintah bisa menghasilkan padi dengan harga yang kompetitif,” jelasnya usai mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai peluncuran “Beras Premium 7500″  di Desa Mrenek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (29/2/2016).
 
Gabah yang dijadikan sebagai beras Premium 7500 dibeli Gabungan Kelompok tani dari petani dengan harga di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 3.800/kg, sehingga petani harus untung. Selanjutnya, diolah Gapoktan lalu dijual ke toko tani yang merupakan mitra petani.
 
Pada 2016, kementan menargetkan sebanyak 1.000 toko tani di seluruh Indonesia. Lima tahun akan datang ada 5.000 toko tani. Uji coba  sudah dilakukan pada 2015, sudah ada 150-an toko tani.
Beras Premium 7500 ada keterlibatan atau dikerjasamakan dengan Bulog, sebagai pemasok beras, namun pada 2015 belum bisa maksimal karena adanya kesulitan pasokan akibar el nino dan masalah harga,
“Tahun ini optimis program beras murah 7500 bisa memenuhi target,” jelas Gardjita. (Eviyanti/A-88)***
 
http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2016/02/29/362858/subsidi-beras-premium-untuk-pangkas-rantai-perdagangan


0 Komentar

Tulis Komentar