KWT Anggrek Tetap Produktif Di Tengah Pandemi

KWT Anggrek Tetap Produktif Di Tengah Pandemi


Jaya Tunggal (07/08/2020), Di tengah pandemi covid-19 yang masih belum mereda dan dalam rangka menghadapi kenormalan baru, Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggrek, Desa Jaya Tunggal, Kecamatan Tuah Negeri tetap produktif memanfaatkan tanah pekarangan. Salah satu kegiatan yang sedang dilakukan saat ini yakni Pekarangan Pangan Lestari (P2L) atau kegiatan ketahanan pangan.

Siti Ismiati, Ketua KWT Anggrek Desa Jaya Tunggal Kecamatan Tuah Negeri mengatakan KWT Anggrek salah satu dari empat KWT di Kabupaten Musi Rawas yang terpilih untuk melaksanakan kegiatan P2L.

Kegiatan yang dilakukan KWT Anggrek diantaranya membuat kebun bibit, mengelola demplot dan pertanaman. KWT Anggrek memiliki dua demplot yang digunakan untuk menanam sayuran dan demplot yang kedua untuk menanam buah pisang mas, pepaya california, jahe, kunyit dan kencur.


“Bibit sayuran yang ditanam oleh KWT Anggrek diantaranya terong, tomat, kangkung, cabai, pare dan kacang panjang,” jelasnya.

Sedangkan untuk kegiatan pertanaman dilakukan di rumah masing-masing anggota KWT Anggrek menggunakan polybag dan langsung di tanah. Hal ini disambut baik dan penuh antusias dari anggota KWT Anggrek.

“Kita kegiatan pertemuan setiap bulan, setiap minggu kegiatan lapangan meski sedang terjadi pandemi covid-19 kegiatan terus berjalan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Siti Ismiati.

Di tengah situasi pandemi seperti ini menurut nya merupakan pengaplikasian peran KWT dalam menyediakan stok pangan rumah tangga di tengah pandemi. Hasil dari kegiatan pemanfaatan pekarangan atau hasil panen yang ada di demplot nantinya akan dijual untuk KWT.


“Untuk panen yang di pertanaman atau di rumah-rumah anggota hasilnya untuk masing-masing anggota KWT,” katanya.

Ia berharap dengan keikutsertaan KWT Anggrek dalam program P2L Penumbuhan Tahun 2020 akan memberikan dampak positif dan memberi manfaat bagi keluarga. Setiap KWT yang ada memiliki keunggulan dan potensi masing-masing sesuai dengan faktor geografis yang ada.

“Dengan perbedaan KWT di setiap wilayah bagaimana kita bisa memanfaatkan pekarangan di Kabupaten Musi Rawas dengan menanam komoditas sesuai potensi yang ada,” terang Siti Ismiati.

Hanya saja, ia melanjutkan kendala yang dihadapi saat menjalankan program P2L ketika memasuki musim kemarau terkendala dengan air. Langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan air, sudah ada sumur bor di dekat demplot serta menggunakan paralon dan selang yang dialirkan ke lahan.

“Ini tantangan kita untuk bisa mensukseskan program P2L dan yang terpenting menjaga kekompakan mereka. Untuk saat ini alhamdulillah kita selalu kompak berangkat semua 30 orang anggota setiap ada kegiatan, semoga saja ini tidak saat ini saja tapi seterusnya bisa kompak,” pungkasnya.


0 Komentar

Tulis Komentar